PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seringkali kita memperhatikan
gerak-gerik dari seseorang, seperti memperhatikan kerut keningnya, gerak
mulutnya, lirikan matanya dan sebagainya. Gerakan itu muncul secara alami yang tidak lain merupakan tanggapan tubuh
terhadap sesuatu yang timbul dari dalam jiwa seseorang yang sering disebut
dengan perasaan atau emosi.
Perasaan atau emosi tentunya dimiliki
oleh semua orang, dan merupakan sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa
dibandingkan dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Dapat dibayangkan jika kita
tidak dapat merasakan sesuatu, misalnya jika kita melihat seorang pengemis
meminta sedekah di depan rumah, tanpa adanya rasa iba tentunya kita tidak akan
memperdulikan pengemis itu, hal ini sangat berpengaruh negatif dalam kehidupan
sosial masyarakat kita.
Maka dari itu perasan atau emosi
mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Karena emosi berpengaruh
terhadaap kejiwaan manusia, yang berarti berpengaruh juga terhadap perbuatan,
serta berpengaruh terhadap perkembangan dan pembentukan pribadi manusia.
Dalam makalah yang berjudul Emosi ini
akan menjelaskan tentang definisi emosi, fungsi emosi, serta jenis dan
pengelompokkan emosi.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah definisi emosi ?
2.
Apa fungsi emosi?
3.
Apa sajakah jenis dan pengelompokkan emosi
C.
Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui definisi emosi
2.
Untuk mengetahui fungsi emosi
3. Untuk mengetahui jenis dan
pengelompokkan emosi
D.
Manfaat Penulisan Makalah
Adapun manfaat dari
penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan tentang definisi emosi,
fungsi emosi serta jenis dan pengelompokkan emosi, serta memberikan deskripsi
tentang definisi emosi, fungsi emosi serta jenis dan pengelompokkan emosi.
1. Manfaat Teoretis
Dapat digunakan
sebagai dasar referensi/acuan bagi penulis lainnya, yang memilih objek kajian
ataupun bidang kajian yang sama/hampir sama.
2.
Manfaat
Praktis
Penulis dan pembaca
dapat mengetahui dan menambah wawasan tentang definisi emosi, fungsi emosi,
seta jenis dan pengelompokkan emosi.
PEMBAHASAN
A. Definisi Emosi
Emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh.
Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Pengertian
emosi menurut para ahli antara lain sebagai berikut :
1.
Ahmadi (2009 : 101), menyatakan bahwa
perasaan atau emosi suatu keadaan rohaniah atau peristiwa kejiwaan yang kita
alami dengan senang atau tidak senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenal
dan bersifat subjektif.
2.
Goleman (2002 : 411), mengatakan bahwa
emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis
dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak.
3.
Chaplin (dalam Walgito,2003 : 203),
mengatakan bahwa emosi (emotion)
adalah reaksi yang kompleks yang mengandung aktivitas dengan derajat yang
tinggi dan adanya perubahan dalam kejasmanian serta berkaitan dengan perasaan
yang kuat dan sering terjadi perubahan prilaku.
Berdasarkan dari definisi diatas, emosi
merujuk pada sebuah perubahan reaksi atau tindakan yang timbul atas dasar
keadaan rohaniah yang dialami oleh seseorang dengan senang atau tidaknya dalam
mengenal dan sifatnya subjektif. Contohnya jika ada dua orang melihat
pertunjukan seni tari secara bersamaan. Orang pertama menanggapi dengan
kekaguman bahwa pertunjukkan tari yang disaksikannya itu “sangat bagus”, dan
orang kedua tidak terlalu menanggapi pertunjukkan itu, artinya ia menilai
pertunjuukan itu “tidak bagus”, dari contoh tersebut terlihat bahwa terdapat
dua penilaian yang bersifat subjektif, kesubjektifitasan ini tentu sangat
berhubugan dengan keadaan masing-masing pribadi kedua orang tersebut. Atau dengan
contoh lain jika ada dua orang yang sedang bercakap-cakap, lalu salah seorang
diantaranya menggerakkan tangannya dan seorang yang lain menganggukan
kepalanya, maka gerakan tersebut adalah ungkapan perasaan untuk memperjelas apa
yang telah dikatannya ataupun yang telah ditanggapinya. Artinya terdapat kecenderungan
untuk bertindak atas perasaan yang kuat. Maka dapat disimpulkan bahwa emosi
adalah suatu keadaan jiwa seseorang yang menimbulkan reaksi atau sebuah
tindakan perubahan dalam sebuah rentang waktu dari suatu hal yang dialaminya.
B.
Fungsi Emosi
Fungsi emosi menurut Goleman dan Hammen (1997), yaitu:
1.
Emosi adalah pembangkit energi (energizer). Artinya ketika seseorang merasakan
emosi, maka tubuhnya akan tergerak untuk melakukan apa yang dirasakannya, dalam
hal ini emosi membangkitkan dan memobilisasi energi kita. Contohnya, ketika
kita takut, maka kita akan berteriak atau lari.
2.
Emosi adalah pembawa informasi (messenger). Fungsi ini lebih mengarah pada komunikasi intrapersonal.
Maksudnya, ketika emosi itu kita rasakan pada diri kita, maka secara tidak
langsung kita menyadari apa yang sedang terjadi pada diri kita atau stimuli apa
yang kita dapat dari lingkungan. Seperti, ketika kita sedang merasa bahagia,
berarti kita sedang memperoleh sesuatu yang kita senangi atau dapat terhindar
dari sesuatu yang kita benci.
3.
Pembawa pesan dalam komunikasi intrapersonal dan
interpersonal. Dalam
berkomunikasi, pasti memiliki tujuan atau pesan yang akan disampaikan. Seperti
ketika kita sedang bercerita dengan sahabat kita, dalam cerita itu terdapat
cerita sedih yang membuat kita menangis bahkan sahabat kita
(pendengar/komunikan) juga turut menangis.
4.
Sumber informasi tentang keberhasilan. Keberhasilan
kita dalam mencapai sesuatu dapat kita ekspresikan dengan rasa senang atau
gembira. Sedang kegagalan dapat kita ungkapkan dengan kesedihan. Contohnya
ketika kita melihat hasil kelulusan belajar, ketika kita dinyatakan lulus maka
kita akan bersorak gembira, namun jika sebaliknya maka kita akan meneteskan air
mat
Berdasarkan
uraian diatas, fungsi emosi tidak hanya berpengaruh kepada diri kita saja, akan
tetapi juga dapat berpengaruh terhadap diri orang lain, begitupun sebaliknya
kita juga dapat merasakan emosi dari orang lain. Contohnya ketika kita
bercerita tentang sesuatu yang menyenangkan kepada seorang teman, ketika
sahabat kita ikut gembira mendengar cerita kita maka emosi telah bekerja
sebagai pembawa pesan. Emosi juga membuat kita melakukan tindakan reflex
terhadap apa yang sedang kita rasakan, contohnya ketika tangan kita terluka
maka dengan alami kita akan meringis kesakitan, artinya emosi telah bekerja
sebagai pembangkit energi. Saat kita merasakan sesuatu hal, misalnya kita
merasa kecewa terhadap suatu hal secara tidak langsung kita telah menyadari
bahwa kita mendapatkan hal yang tidak kita senangi, hal ini merupakan pembawa
informasi ke intrapersonal. Namun jika kita mendapatkan nilai yang baik dalam
ujian, kita akan bersorak gembira. Hal ini merupakan fungsi emosi senagai
sumber informasi tentang keberhasilan.
Hal ini berarti emosi berfungsi sebagai
pembawa informasi sekaligus pesan baik itu intrapersonal dan interpersonal,
serta dapat membangkitkan energy dari suatu hal yang kita rasakan.
C.
Jenis dan Pengelompokkan Emosi
Menurut Stern (dalam Ahmadi , 2009 : 104), sehubungan dengan
soal waktu, yaitu :
1.
Perasaan
presens, yaitu yang bersangkutan dengan keadaan-keadaan sekarang yan dihadapi.
Hal ini berhubungan dengan waktu yang aktual.
2.
Perasaan
yang menjangkau maju, merupakan jangkauan ke depan dalam kejadian-kejadian yang
akan datang, jadi masih dalam pengharapan.
3.
Perasaan
yang berhubungan dengan waktu yang telah lalu, atau melihat ke belakang yang
telah terjadi. Misalnya, orang merasa sedih karena teringat pada waktu zaman
keemasannya beberapa tahun yang lampau (Kohnstamm, Bigot, dan Palland, 1950).
Max Scheler (dalam Ahmadi, 2009 : 105) berpendapat bahwa ada
empat tingkatan dalam perasaan, yaitu :
1. Perasaan tingkat sensoris, yaitu
perasaan yang berdasarkan atas kesadaran yang berhubungan dengan stimulus pada
kejasmanian, misalnya rasa sakit, panas, dingin.
2. Perasaan ini bergantung kepada
keadaan jasmani seluruhnya, misalnya rasa segar, lelah, dan sebagainya.
3. Perasaan kejiwaan merupakan perasaan
seperti perasaan gembira, susah, takut.
4. Perasaan kepribadian, yaitu perasaan
yang berhubungan dengan keseluruhan pribadi, misalnya perasaan harga diri, perasaan
putus asa, perasaan puas(Bigot, Kohnstamm, Palland, 1950)
Menurut Kohnstamm (dalam Ahmadi, 2009 : 105) klasifikasi
perasaan adalah sebagai berikut :
1. Perasaan keindraan adalah perasaan
yang berhubungan dengan alat-alat indera, misalnya perasaan yang berhubungan
dengan pengecapan, umpamanya asam, asin, pahit, manis, dan lain-lain.
2. Perasaan kejiwaan, dalam golongan
ini, masih dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain :
a.
Perasaan
Intelektual, yaitu perasaan yang tibul bila orang dapat memecahkan suatu soal,
atau mendapat hal-hal yang baru sebagai hasil karya dari segi intelektualnya.
Perasaan ini juga merupakan pendorong atau dapat dapat memotivasi individu
dalam berbuat dan juga merupakan motivasi dalam lapangan ilmu pengetahuan.
b.
Perasaan
Kesusilaan, perasaan ini timbul kalau orang mengalami hal-hal yang baik atau
buruk menurut norma-norma kesusilaan. Hal-hal yang baik akan menimbulkan
perasaan yang positif, sedangkan hal-hal buruk akan menimbulkan perasaan yang
negative.
c.
Perasaan
Keindahan, perasaan ini timbul kalau orang mengamati sesuatu yang indah atau
yang jelek. Yang indah merupakan perasaan yang positif dan yang jelek merupakan
perasaan yang negative.
d.
Perasaan
Kemasyarakatan, perasaan ini timbul dalam hubungan dengan orang lain. Perasaan
kebangsaan merupakan perasaan kemasyarakatan.
e.
Perasaan
Harga diri, perasaan ini merupakan perasaan yang menyertai harga diri
seseorang. Perasaan ini akan positif, yaitu timbul kalau orang mendapat
penghargaan terhadap dirinya. Perasaan ini akan bersifat negatif, yaitu bila
orang mendapat kekecewaan.
f.
Perasaan
Ketuhanan, perasaan ini berkaitan dengan kekuasaan Tuhan.Kelebihan manusia
sebagai Makhluk Tuhan adalah dianugrahkannya kemampuan mengenal Tuhan. Perasaan
ini digolongkan peristiwa psikis yang paling mulia dan luhur. Kemampuan yang
demikian tidak terdapat pada diri binatang ataupun tumbuhan. Menurut pandangan
filsafat Ketuhanan (Theologi) manusia
disebut “homo divinans” yaitu sejarahnya senantiasa memiliki kepercayaan
terhadap Tuhan dan hal-hal yang bersifat ghoib. Maka kehidupan religious ini
tidak bergantung pada tingkat kebudayaan, maupun kebangsaan
Emosi dapat dirasakan dalam rentang waktu yang sedang kita
alami searang, yang akan datang dan masa lampau. Contoh jika hari ini kita
merasa tersakiti, kita akan menangis pada saat ini, dan berharap bahwa di hari
esok kita tidak akan merasakan sakit lagi karena terdapat pengharapan yang
lebih baik dari hari ini. Ketika satu tahun kemudian kita mengingat kembali
rasa sakit itu maka akan muncul kembali rasa sakit yang pernah kita alami
sehingga membuat kita sedih. Dalam hal ini emosi selalu berhubungan dengan
waktu sekarang, yang akan datang dan masa lampau. Jika kita lelah kita akan
memilih untuk bersistirahat atau tidur, jika kita haus maka kita akan minum,
jika kita kedinginan maka kita akan memakai selimut atau pakaian yang tebal,
jika ketika kita berhasil dalam belajar maka kita merasa puas dengan nilai yang
didapatkan. Lalu jika kita memakan sesuatu yang asin maka kita akan berdecap
atau memejamkan mata karena rasa asin tersebut. Jika kita dilecehkan kita kan
merasa kecewa atau sakit. Jika kita melihat pemandangan yang indah akan banyak
inspirasi dalam benak kita untuk hal yang positif, serta ketika kita memlih
satu keyakinan terhadap hal-hal religi maka kita akan mempercayai bahwa adanya
Tuhan dan ajaran-ajaran agama_Nya.
Hal ini
merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa dalam merasakan sesuatu dan
mengekspresikan tindakannya sebagai prilaku alami. Emosi mencakup segala hal
yng kita rasakan baik itu jasmani, tingkat sensoris, kepribadian, keindraan,
kejiwaan, kesusilaan, keindahan, harga diri, kemasyarakatan dan ketuhanan yang
harus selalu kita kenal sebagai alat ukur mengontrol diri kita sendiri, agar
kedaan emosi kita dapat selalu positif dan tidak mengganggu orang lain.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Emosi
adalah suatu keadaan jiwa seseorang yang menimbulkan reaksi atau sebuah tindakan
perubahan dalam sebuah rentang waktu dari suatu hal yang dialaminya.
2. Fungsi
emosi yaitu pembangkit energi (energizer), pembawa informasi (messenger), pembawa pesan dalam komunikasi intrapersonal dan interpersonal, sumber informasi tentang keberhasilan.
3. Jenis
dan Pengelompokkan Emosi
Beberapa jenis dan
pengelompokkan emosi, menurutpara ahli yaitu :
a. Menurut
Stern emosi terbagi menjadi 3 jenis waktu meliputi perasaan presens, perasaan
yang menjangkau maju, perasaan yang berhubungan dengan waktu yang telah lalu,
atau melihat ke belakang yang telah terjadi.
b. Menurut
Max Scheler yaitu perasaan tingkat sensoris, perasaan ini bergantung kepada
keadaan jasmani seluruhnya, perasaan kejiwaan, perasaan kepribadian.
c. Menurut
Kohnstamm klasifikasi perasaan adalah perasaan keindraan dan perasaan kejiwaan,
yang meliputi perasaan intelektual, perasaan kesusilaan, perasaan keindahan,
perasaan kemasyarakatan, perasaan harga diri, dan perasaan ketuhanan.
B.
Saran
Diharapkan pada para pendidik agar
pendidikan emosi dapat diperhatikan dan dibina dengan baik, agar perkembangan
peserta didik dapat terkontrol dan menjadi lebih baikpula kea rah yang positif,
karena emosi sangat berpengaruh terhadap kejiwaan seseorang dan mempunyai
peranan penting dalam kehidupan manusia.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmadi, Abu., 2009. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta
Sagala, Syaiful., 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung :
Alfabeta
Walgito, Bimo., 2008. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: PT
Andi Publisher
Diakses pada 15 Agustus
2013 dari http://belajarpsikologi.com/pengertian-emosi/
Diakses pada 15
Agustus 2013 dari http://indonesiaindonesia.com/f/72853-fungsi-fungsi-emosi/
0 komentar:
Posting Komentar