Minggu, 15 September 2013

Psikologi Emosi

Diposting oleh Unknown di 20.18

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
       Seringkali kita memperhatikan gerak-gerik dari seseorang, seperti memperhatikan kerut keningnya, gerak mulutnya, lirikan matanya dan sebagainya. Gerakan itu muncul secara alami  yang tidak lain merupakan tanggapan tubuh terhadap sesuatu yang timbul dari dalam jiwa seseorang yang sering disebut dengan perasaan atau emosi.
       Perasaan atau emosi tentunya dimiliki oleh semua orang, dan merupakan sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa dibandingkan dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Dapat dibayangkan jika kita tidak dapat merasakan sesuatu, misalnya jika kita melihat seorang pengemis meminta sedekah di depan rumah, tanpa adanya rasa iba tentunya kita tidak akan memperdulikan pengemis itu, hal ini sangat berpengaruh negatif dalam kehidupan sosial masyarakat kita.
       Maka dari itu perasan atau emosi mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Karena emosi berpengaruh terhadaap kejiwaan manusia, yang berarti berpengaruh juga terhadap perbuatan, serta berpengaruh terhadap perkembangan dan pembentukan pribadi manusia.
       Dalam makalah yang berjudul Emosi ini akan menjelaskan tentang definisi emosi, fungsi emosi, serta jenis dan pengelompokkan emosi.

B. Rumusan Masalah
1.   Apakah definisi emosi ?
2.   Apa fungsi emosi?
3.   Apa sajakah jenis dan pengelompokkan emosi

C. Tujuan Penulisan Makalah
1.    Untuk mengetahui definisi emosi
2.    Untuk mengetahui fungsi emosi
3.    Untuk mengetahui jenis dan pengelompokkan emosi

D. Manfaat Penulisan Makalah
       Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan tentang definisi emosi, fungsi emosi serta jenis dan pengelompokkan emosi, serta memberikan deskripsi tentang definisi emosi, fungsi emosi serta jenis dan pengelompokkan emosi.
1.   Manfaat Teoretis
Dapat digunakan sebagai dasar referensi/acuan bagi penulis lainnya, yang memilih objek kajian ataupun bidang kajian yang sama/hampir sama.
2.   Manfaat Praktis
Penulis dan pembaca dapat mengetahui dan menambah wawasan tentang definisi emosi, fungsi emosi, seta jenis dan pengelompokkan emosi.

PEMBAHASAN

A. Definisi Emosi
       Emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Pengertian emosi menurut para ahli antara lain sebagai berikut :
1.   Ahmadi (2009 : 101), menyatakan bahwa perasaan atau emosi suatu keadaan rohaniah atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau tidak senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat subjektif.
2.   Goleman (2002 : 411), mengatakan bahwa emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak.
3.   Chaplin (dalam Walgito,2003 : 203), mengatakan bahwa emosi (emotion) adalah reaksi yang kompleks yang mengandung aktivitas dengan derajat yang tinggi dan adanya perubahan dalam kejasmanian serta berkaitan dengan perasaan yang kuat dan sering terjadi perubahan prilaku.
       Berdasarkan dari definisi diatas, emosi merujuk pada sebuah perubahan reaksi atau tindakan yang timbul atas dasar keadaan rohaniah yang dialami oleh seseorang dengan senang atau tidaknya dalam mengenal dan sifatnya subjektif. Contohnya jika ada dua orang melihat pertunjukan seni tari secara bersamaan. Orang pertama menanggapi dengan kekaguman bahwa pertunjukkan tari yang disaksikannya itu “sangat bagus”, dan orang kedua tidak terlalu menanggapi pertunjukkan itu, artinya ia menilai pertunjuukan itu “tidak bagus”, dari contoh tersebut terlihat bahwa terdapat dua penilaian yang bersifat subjektif, kesubjektifitasan ini tentu sangat berhubugan dengan keadaan masing-masing pribadi kedua orang tersebut. Atau dengan contoh lain jika ada dua orang yang sedang bercakap-cakap, lalu salah seorang diantaranya menggerakkan tangannya dan seorang yang lain menganggukan kepalanya, maka gerakan tersebut adalah ungkapan perasaan untuk memperjelas apa yang telah dikatannya ataupun yang telah ditanggapinya. Artinya terdapat kecenderungan untuk bertindak atas perasaan yang kuat. Maka dapat disimpulkan bahwa emosi adalah suatu keadaan jiwa seseorang yang menimbulkan reaksi atau sebuah tindakan perubahan dalam sebuah rentang waktu dari suatu hal yang dialaminya.  
B. Fungsi Emosi
     Fungsi emosi menurut Goleman dan Hammen (1997), yaitu:
1.   Emosi adalah pembangkit energi (energizer). Artinya ketika seseorang merasakan emosi, maka tubuhnya akan tergerak untuk melakukan apa yang dirasakannya, dalam hal ini emosi membangkitkan dan memobilisasi energi kita. Contohnya, ketika kita takut, maka kita akan berteriak atau lari.
2.   Emosi adalah pembawa informasi (messenger). Fungsi ini lebih mengarah pada komunikasi intrapersonal. Maksudnya, ketika emosi itu kita rasakan pada diri kita, maka secara tidak langsung kita menyadari apa yang sedang terjadi pada diri kita atau stimuli apa yang kita dapat dari lingkungan. Seperti, ketika kita sedang merasa bahagia, berarti kita sedang memperoleh sesuatu yang kita senangi atau dapat terhindar dari sesuatu yang kita benci.
3.   Pembawa pesan dalam komunikasi intrapersonal dan interpersonal. Dalam berkomunikasi, pasti memiliki tujuan atau pesan yang akan disampaikan. Seperti ketika kita sedang bercerita dengan sahabat kita, dalam cerita itu terdapat cerita sedih yang membuat kita menangis bahkan sahabat kita (pendengar/komunikan) juga turut menangis.
4.   Sumber informasi tentang keberhasilan. Keberhasilan kita dalam mencapai sesuatu dapat kita ekspresikan dengan rasa senang atau gembira. Sedang kegagalan dapat kita ungkapkan dengan kesedihan. Contohnya ketika kita melihat hasil kelulusan belajar, ketika kita dinyatakan lulus maka kita akan bersorak gembira, namun jika sebaliknya maka kita akan meneteskan air mat
       Berdasarkan uraian diatas, fungsi emosi tidak hanya berpengaruh kepada diri kita saja, akan tetapi juga dapat berpengaruh terhadap diri orang lain, begitupun sebaliknya kita juga dapat merasakan emosi dari orang lain. Contohnya ketika kita bercerita tentang sesuatu yang menyenangkan kepada seorang teman, ketika sahabat kita ikut gembira mendengar cerita kita maka emosi telah bekerja sebagai pembawa pesan. Emosi juga membuat kita melakukan tindakan reflex terhadap apa yang sedang kita rasakan, contohnya ketika tangan kita terluka maka dengan alami kita akan meringis kesakitan, artinya emosi telah bekerja sebagai pembangkit energi. Saat kita merasakan sesuatu hal, misalnya kita merasa kecewa terhadap suatu hal secara tidak langsung kita telah menyadari bahwa kita mendapatkan hal yang tidak kita senangi, hal ini merupakan pembawa informasi ke intrapersonal. Namun jika kita mendapatkan nilai yang baik dalam ujian, kita akan bersorak gembira. Hal ini merupakan fungsi emosi senagai sumber informasi tentang keberhasilan.
       Hal ini berarti emosi berfungsi sebagai pembawa informasi sekaligus pesan baik itu intrapersonal dan interpersonal, serta dapat membangkitkan energy dari suatu hal yang kita rasakan.

C. Jenis dan Pengelompokkan Emosi
Menurut Stern (dalam Ahmadi , 2009 : 104), sehubungan dengan soal waktu, yaitu :
1.   Perasaan presens, yaitu yang bersangkutan dengan keadaan-keadaan sekarang yan dihadapi. Hal ini berhubungan dengan waktu yang aktual.
2.   Perasaan yang menjangkau maju, merupakan jangkauan ke depan dalam kejadian-kejadian yang akan datang, jadi masih dalam pengharapan.
3.   Perasaan yang berhubungan dengan waktu yang telah lalu, atau melihat ke belakang yang telah terjadi. Misalnya, orang merasa sedih karena teringat pada waktu zaman keemasannya beberapa tahun yang lampau (Kohnstamm, Bigot, dan Palland, 1950).
Max Scheler (dalam Ahmadi, 2009 : 105) berpendapat bahwa ada empat tingkatan dalam perasaan, yaitu :
1.   Perasaan tingkat sensoris, yaitu perasaan yang berdasarkan atas kesadaran yang berhubungan dengan stimulus pada kejasmanian, misalnya rasa sakit, panas, dingin.
2.   Perasaan ini bergantung kepada keadaan jasmani seluruhnya, misalnya rasa segar, lelah, dan sebagainya.
3.   Perasaan kejiwaan merupakan perasaan seperti perasaan gembira, susah, takut.
4.   Perasaan kepribadian, yaitu perasaan yang berhubungan dengan keseluruhan pribadi, misalnya perasaan harga diri, perasaan putus asa, perasaan puas(Bigot, Kohnstamm, Palland, 1950)
Menurut Kohnstamm (dalam Ahmadi, 2009 : 105) klasifikasi perasaan adalah sebagai berikut :
1.   Perasaan keindraan adalah perasaan yang berhubungan dengan alat-alat indera, misalnya perasaan yang berhubungan dengan pengecapan, umpamanya asam, asin, pahit, manis, dan lain-lain.
2.   Perasaan kejiwaan, dalam golongan ini, masih dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain :
a.    Perasaan Intelektual, yaitu perasaan yang tibul bila orang dapat memecahkan suatu soal, atau mendapat hal-hal yang baru sebagai hasil karya dari segi intelektualnya. Perasaan ini juga merupakan pendorong atau dapat dapat memotivasi individu dalam berbuat dan juga merupakan motivasi dalam lapangan ilmu pengetahuan.
b.   Perasaan Kesusilaan, perasaan ini timbul kalau orang mengalami hal-hal yang baik atau buruk menurut norma-norma kesusilaan. Hal-hal yang baik akan menimbulkan perasaan yang positif, sedangkan hal-hal buruk akan menimbulkan perasaan yang negative.
c.    Perasaan Keindahan, perasaan ini timbul kalau orang mengamati sesuatu yang indah atau yang jelek. Yang indah merupakan perasaan yang positif dan yang jelek merupakan perasaan yang negative.
d.   Perasaan Kemasyarakatan, perasaan ini timbul dalam hubungan dengan orang lain. Perasaan kebangsaan merupakan perasaan kemasyarakatan.
e.    Perasaan Harga diri, perasaan ini merupakan perasaan yang menyertai harga diri seseorang. Perasaan ini akan positif, yaitu timbul kalau orang mendapat penghargaan terhadap dirinya. Perasaan ini akan bersifat negatif, yaitu bila orang mendapat kekecewaan.
f.    Perasaan Ketuhanan, perasaan ini berkaitan dengan kekuasaan Tuhan.Kelebihan manusia sebagai Makhluk Tuhan adalah dianugrahkannya kemampuan mengenal Tuhan. Perasaan ini digolongkan peristiwa psikis yang paling mulia dan luhur. Kemampuan yang demikian tidak terdapat pada diri binatang ataupun tumbuhan. Menurut pandangan filsafat Ketuhanan (Theologi) manusia disebut “homo divinans” yaitu sejarahnya senantiasa memiliki kepercayaan terhadap Tuhan dan hal-hal yang bersifat ghoib. Maka kehidupan religious ini tidak bergantung pada tingkat kebudayaan, maupun kebangsaan
          Emosi dapat dirasakan dalam rentang waktu yang sedang kita alami searang, yang akan datang dan masa lampau. Contoh jika hari ini kita merasa tersakiti, kita akan menangis pada saat ini, dan berharap bahwa di hari esok kita tidak akan merasakan sakit lagi karena terdapat pengharapan yang lebih baik dari hari ini. Ketika satu tahun kemudian kita mengingat kembali rasa sakit itu maka akan muncul kembali rasa sakit yang pernah kita alami sehingga membuat kita sedih. Dalam hal ini emosi selalu berhubungan dengan waktu sekarang, yang akan datang dan masa lampau. Jika kita lelah kita akan memilih untuk bersistirahat atau tidur, jika kita haus maka kita akan minum, jika kita kedinginan maka kita akan memakai selimut atau pakaian yang tebal, jika ketika kita berhasil dalam belajar maka kita merasa puas dengan nilai yang didapatkan. Lalu jika kita memakan sesuatu yang asin maka kita akan berdecap atau memejamkan mata karena rasa asin tersebut. Jika kita dilecehkan kita kan merasa kecewa atau sakit. Jika kita melihat pemandangan yang indah akan banyak inspirasi dalam benak kita untuk hal yang positif, serta ketika kita memlih satu keyakinan terhadap hal-hal religi maka kita akan mempercayai bahwa adanya Tuhan dan ajaran-ajaran agama_Nya.
       Hal ini merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa dalam merasakan sesuatu dan mengekspresikan tindakannya sebagai prilaku alami. Emosi mencakup segala hal yng kita rasakan baik itu jasmani, tingkat sensoris, kepribadian, keindraan, kejiwaan, kesusilaan, keindahan, harga diri, kemasyarakatan dan ketuhanan yang harus selalu kita kenal sebagai alat ukur mengontrol diri kita sendiri, agar kedaan emosi kita dapat selalu positif dan tidak mengganggu orang lain.

PENUTUP

A. Kesimpulan
1.   Emosi adalah suatu keadaan jiwa seseorang yang menimbulkan reaksi atau sebuah tindakan perubahan dalam sebuah rentang waktu dari suatu hal yang dialaminya.
2.   Fungsi emosi yaitu pembangkit energi (energizer), pembawa informasi (messenger), pembawa pesan dalam komunikasi intrapersonal dan interpersonal, sumber informasi tentang keberhasilan.
3.   Jenis dan Pengelompokkan Emosi
Beberapa jenis dan pengelompokkan emosi, menurutpara ahli yaitu :
a.    Menurut Stern emosi terbagi menjadi 3 jenis waktu meliputi perasaan presens, perasaan yang menjangkau maju, perasaan yang berhubungan dengan waktu yang telah lalu, atau melihat ke belakang yang telah terjadi.
b.   Menurut Max Scheler yaitu perasaan tingkat sensoris, perasaan ini bergantung kepada keadaan jasmani seluruhnya, perasaan kejiwaan, perasaan kepribadian.
c.    Menurut Kohnstamm klasifikasi perasaan adalah perasaan keindraan dan perasaan kejiwaan, yang meliputi perasaan intelektual, perasaan kesusilaan, perasaan keindahan, perasaan kemasyarakatan, perasaan harga diri, dan perasaan ketuhanan.

B. Saran
       Diharapkan pada para pendidik agar pendidikan emosi dapat diperhatikan dan dibina dengan baik, agar perkembangan peserta didik dapat terkontrol dan menjadi lebih baikpula kea rah yang positif, karena emosi sangat berpengaruh terhadap kejiwaan seseorang dan mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu., 2009. Psikologi Umum. Jakarta: Rineka Cipta
Sagala, Syaiful., 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Walgito, Bimo., 2008. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: PT Andi Publisher
Diakses pada 15 Agustus 2013 dari http://belajarpsikologi.com/pengertian-emosi/

0 komentar:

Posting Komentar

 

Andhina Zubir Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea