1. Filsafat secara Etimologi
Kata Filsafat dalam bahasa Arab dikenal
dengan istilah Falsafah, dalam bahasa
Inggris dikenal dengan istilah Philosophy
adalah berasal dari bahasa Yunani yaitu Philosophia.
Terdiri atas kata Philein yang
berarti cinta (love) dan Sophia yang berarti kebijaksanaan (wisdom), sehingga secara etimologi
istilah filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love of wisdom). Kata filsafat pertama kali digunakan oleh Pythagoras
(582-496 SM). Pengertian filsafat itu diperjelas seperti yang banyak dipakai
saat ini dan juga digunakan oleh Socrates (470-399 SM) dan para filsuf lainnya.
2. Filsafat secara Terminologi
Plato mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan yang mencoba untuk mencapaipengetahuan tentang kebenaran yang asli.
Aristoteles mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang didalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, politik dan estetika (filsafat keindahan).
Immanuel Kant mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang menjadi pangkal dari semua pengetahuan yang didalamnya tercakup masalah epistemology yang menjawab persoalan apa yang dapat kita ketahui.
N. Driyarkara mengatakan bahwa filsafat adalah perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebab ada dan berbuat, perenungan tentang kenyataan (reality) yang sedalam-dalamnya sampai ke mengapa yang penghabisan.
Elvandari mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan menggunakan akal sampai pada hakikatnya.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berasal dari buah pikiran yang mendalami sebuah fakta yang ada sampai pada akhirnya diperoleh jawaban yang benar.
Plato mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan yang mencoba untuk mencapaipengetahuan tentang kebenaran yang asli.
Aristoteles mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang didalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, politik dan estetika (filsafat keindahan).
Immanuel Kant mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang menjadi pangkal dari semua pengetahuan yang didalamnya tercakup masalah epistemology yang menjawab persoalan apa yang dapat kita ketahui.
N. Driyarkara mengatakan bahwa filsafat adalah perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebab ada dan berbuat, perenungan tentang kenyataan (reality) yang sedalam-dalamnya sampai ke mengapa yang penghabisan.
Elvandari mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam dengan menggunakan akal sampai pada hakikatnya.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berasal dari buah pikiran yang mendalami sebuah fakta yang ada sampai pada akhirnya diperoleh jawaban yang benar.
Definisi
Ilmu
1. M. Izuddin Taufiq menyatakan bahwa Ilmu adalah penelusuran
data atau informasi melalui pengamatan, pengkajian dan eksperimen, dengan
tujuan menetapkan hakikat, landasan dasar ataupun asal usulnya.
2.
Thomas Kuhn menyatakan bahwa ilmu adalah himpunan aktivitas yang menghasilkan
banyak penemuan, baik dalam bentuk penolakan maupun pengembangannya.
3. Ralp Ross dan Ernest
Van Den Haag menyatakan bahwa ilmu adalah yang empiris,
rasional, umum dan sistematik, dan keempatnya serentak.
4. NS.
Asmadi. Ilmu merupakan sekumpulan pengetahuan yang padat dan proses
mengetahui melalui penyelidikan yang sistematis dan terkendali (metode ilmiah).
5. DR. H.
M. Gade menyatakan bahwa ilmu adalah falsafah, yaitu hasil pemikiran tentang
batas-batas kemungkinan pengetahuan manusia.
Dari definisi diatas dapat didimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan
yang merupakan hasil dari proses ilmiah yang sistematik dan bersifat empiris.
Definisi
Filsafat Ilmu
1. Robert Ackermann mengatakan bahwa filsafat ilmu dalam suatu segi adalah sebuah tinjauan kritis tentang
pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap
pendapat-pendapat lampau yang telah dibuktikan atau dalam kerangka
ukuran-ukuran yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi
filsafat ilmu demikian bukan suatu cabang yang bebas dari praktek ilmiah
senyatanya.
2. Peter Caws mengatakan bahwa filsafat ilmu
merupakan suatu bagian filsafat yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang
filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia.
3. Lewis White Beck
mengatakan bahwa filsafat ilmu mempertanyakan dan menilai
metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya
usaha ilmiah sebagai suatu keseluruhan.
4. John Macmurray mengatakan bahwa filsafat ilmu
terutama bersangkutan dengan pemeriksaan kritis terhadap pandangan-pandangan
umum, prasangka-prasangka alamiah yang terkandung dalam asumsi-asumsi ilmu atau
yang berasal dari keasyikan dengan ilmu.
5. Stephen R.Toulmin mengatakan bahwa filsafat ilmu
partama-tama mencoba menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses
penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur pengamatan, pola-pola perbincangan,
metode-metode penggantian dan perhitungan, praanggapan-praanggaan metafisis, dan
selanjutnya menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut
tinjauan logika formal, metodologis praktis, dan metafisika.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa filsafat ilmu adalah sebuah
penilaian terhadap segala pandangan yang berdasarkan pada proses pemikiran
ilmiah.
0 komentar:
Posting Komentar