Definisi Psikologi
Menurut
Dr. Singgih Dirgagunarsa
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.Tingkah laku manusia yaitu sekumpulan tingkah laku yang ditonjolkan oleh manusia dan dipengaruhi oleh budaya, sikap, emosi, nilai, etika, autoriti, hubungan baik, hipnosis, pujukan, paksaan, dan/atau genetik. Berdasarkan pendapat diatas berarti psikologi mengkaji tentang segala hal yang berhubungan dengan tingkah laku yang ada pada diri manusia. Dalam kehidupan tentunya kita sering mendengar istilah-istilah seperti berikut tentang tingkah laku manusia yakni perilaku wajar, perilaku dapat diterima, perilaku aneh dan perilaku menyimpang.
Jadi tingkah laku dapat diartikan sebagai apapun yang diungkapkan manusia kedalam sebuah tindakan, baik itu hal yang wajar, dapat diterima, aneh maupun menyimpang. Menurut Plato dan Aristoteles
Psiklogi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir. Jiwa atau Jiva berasal dari bahasa sanskerta yang artinya benih kehidupan,dalam bahasa inggris disebut "soul". Dalam berbagai agama dan filsafat, jiwa adalah bagian yang bukan jasmaniah (immaterial) dari seseorang. Biasanya jiwa dipercaya mencakup pikiran dan kepribadian dan sinonim dengan roh, akal, atau awak diri. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata jiwa memiliki arti roh manusia (yang ada di di tubuh dan menyebabkan seseorang hidup atau bernyawa. Jiwa juga diartikan sebagai seluruh kehidupan batin manusia (yang terjadi dari perasaan, pikiran, angan-angan, dan sebagainya).
Berdasarkan pendapat diatas berarti psikologi mengkaji tentang bagian non jasmani atau ruh dari manusia, yang mana ruh tersebut dapat membuat raga seseorang hidup atau bernyawa. Artinya tanpa jiwa seseorang tidak dapat hidup atau bernyawa.
Menurut Woodworth dan Marquis
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari aktivitas individu sejak dari dalam kandungan sampai meninggal duina dalam hubungannya dengan alam sekitar. Aktivitas artinya “kegiatan atau keaktifan”. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan suatu aktifitas. Berdasarkan pendapat diatas berarti psikologi mengkaji tentang segala hal yang dilakukan manusia, artinya jika manusia tidak melakukan kegiatan sama sekali ,maka manusia itu tidak beraktivitas. Aktivitas ini sudah dilakukan oleh manusia sejak dalam kandungan yaitu mulai dari benih kemudian tumbuh menjadi jabang bayi lalu bayi dalam kandungan dan akhirnya lahir kedunia, ketika pertama kali bayi itu dilahirkan maka ia akan menangis maka itu adalah sebuah aktivitas, hingga akhirnya terus berproses melakukan aktivitas lainnya sampai manusia itu meninggal dunia.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.Tingkah laku manusia yaitu sekumpulan tingkah laku yang ditonjolkan oleh manusia dan dipengaruhi oleh budaya, sikap, emosi, nilai, etika, autoriti, hubungan baik, hipnosis, pujukan, paksaan, dan/atau genetik. Berdasarkan pendapat diatas berarti psikologi mengkaji tentang segala hal yang berhubungan dengan tingkah laku yang ada pada diri manusia. Dalam kehidupan tentunya kita sering mendengar istilah-istilah seperti berikut tentang tingkah laku manusia yakni perilaku wajar, perilaku dapat diterima, perilaku aneh dan perilaku menyimpang.
Jadi tingkah laku dapat diartikan sebagai apapun yang diungkapkan manusia kedalam sebuah tindakan, baik itu hal yang wajar, dapat diterima, aneh maupun menyimpang. Menurut Plato dan Aristoteles
Psiklogi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir. Jiwa atau Jiva berasal dari bahasa sanskerta yang artinya benih kehidupan,dalam bahasa inggris disebut "soul". Dalam berbagai agama dan filsafat, jiwa adalah bagian yang bukan jasmaniah (immaterial) dari seseorang. Biasanya jiwa dipercaya mencakup pikiran dan kepribadian dan sinonim dengan roh, akal, atau awak diri. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata jiwa memiliki arti roh manusia (yang ada di di tubuh dan menyebabkan seseorang hidup atau bernyawa. Jiwa juga diartikan sebagai seluruh kehidupan batin manusia (yang terjadi dari perasaan, pikiran, angan-angan, dan sebagainya).
Berdasarkan pendapat diatas berarti psikologi mengkaji tentang bagian non jasmani atau ruh dari manusia, yang mana ruh tersebut dapat membuat raga seseorang hidup atau bernyawa. Artinya tanpa jiwa seseorang tidak dapat hidup atau bernyawa.
Menurut Woodworth dan Marquis
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari aktivitas individu sejak dari dalam kandungan sampai meninggal duina dalam hubungannya dengan alam sekitar. Aktivitas artinya “kegiatan atau keaktifan”. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan suatu aktifitas. Berdasarkan pendapat diatas berarti psikologi mengkaji tentang segala hal yang dilakukan manusia, artinya jika manusia tidak melakukan kegiatan sama sekali ,maka manusia itu tidak beraktivitas. Aktivitas ini sudah dilakukan oleh manusia sejak dalam kandungan yaitu mulai dari benih kemudian tumbuh menjadi jabang bayi lalu bayi dalam kandungan dan akhirnya lahir kedunia, ketika pertama kali bayi itu dilahirkan maka ia akan menangis maka itu adalah sebuah aktivitas, hingga akhirnya terus berproses melakukan aktivitas lainnya sampai manusia itu meninggal dunia.
Kesimpulannya : Psikologi merupakan
ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang segala sesuatu yang dilakukan oleh
manusia mulai dari dalam dirinya hingga direalisasikan melalui sebuah tindakan
yang dimulai sejak dari dalam kandungan sampai meninggal dunia.
2
Perkembangan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu hereditas dan lingkungan
Faktor hereditas merupakan pewarisan atau pemindahan biologis karakteristik induvidu dari pihak orang tua, factor-faktornya adalah Sifat kejasmanian, temperamen, dan bakat.
Faktor lingkungan merupkan segala materiil dan stimulus didalam maupun diluar individu, faktornya adalah fisiologis, psikologis, dan social-kultural.
Perkembangan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu hereditas dan lingkungan
Faktor hereditas merupakan pewarisan atau pemindahan biologis karakteristik induvidu dari pihak orang tua, factor-faktornya adalah Sifat kejasmanian, temperamen, dan bakat.
Faktor lingkungan merupkan segala materiil dan stimulus didalam maupun diluar individu, faktornya adalah fisiologis, psikologis, dan social-kultural.
Perkembangan merupakan perubahan
kualitatif dalam aspek fisik maupun psikis sebagai pengaruh dari pertumbuhan
dan belajar. Pada teori nativisme perkembangan manusia dikatakan bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh
faktor-faktor keturunan, sedangkan lingkungan tidak berpengaruh terhadap
perkembangan manusia. Pendapat ini menimbulkan pandangan seolah-olah manusia
telah ditentukan oleh sifat-sifat pewarisnya. Sedangkan teori empiris yang
menyatakan perkembangan manusia dipengaruhi oleh empirinya atau
pengalaman-pengalaman yang berasal dari lingkungannya, termasuk peran
pendidikan sebagai penentu kehidupan manusia dikemudian hari. Teori ini sering
disebut Tabularasa. Maka ada sebuah upaya unuk menggabungkan kedua teori tersebut
yaitu teori konvergen yaitu baik faktor pembawaan atau lingkungan mempunyai
peranan penting dalam perkembangan manusia.Teori inilah yang dapat diterima di
Indonesia. Namun teori ini tidak semata-mata mutlak berpengaruh pada
perkembangan manusia, karena faktor pewarisan atau keturunan telah membawa
bakat pada seorang anak dari orang tuanya, karena kromosom anak terdiri atas 23
kromosom ayah dan 23 kromosom ibu. Lingkungan ada pengaruhnya terhadap
perkembangan , tetapi dalam batas-batas pembawaan yang ada, artinya faktor
hereditas lebih domiman terhadap perkembangan, dapat dilihat dari contoh
berikut , seorang anak dengan taraf kecerdasan yang tegolong terbelakang karena
bakat yang sama dari orang tuanya, diberikan didikan yang sistematis untuk
menguasai pelajaran-pelajaran sekolah menengah. Sampai akhir percobaan itu,
anak tersebut tidak menunjukkan kemajuan berarti.
3
Faktor keberhasilan belajar siswa
Faktor keberhasilan belajar siswa
1). Faktor internal anak,
meliputi:
a. Faktor psikis (jasmani). Kondisi umum jasmani yang menandai dapat mempengaruhi semangat dan intensitas anak dalam mengikuti pelajaran.
b. Faktor psikologis (kejiwaan). Faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kualitas perolehan hasil belajar siswa antara lain : (1)Intelegensi, (2) Sikap (3) bakat, (4) minat, dan (5) motivasi.
a. Faktor psikis (jasmani). Kondisi umum jasmani yang menandai dapat mempengaruhi semangat dan intensitas anak dalam mengikuti pelajaran.
b. Faktor psikologis (kejiwaan). Faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kualitas perolehan hasil belajar siswa antara lain : (1)Intelegensi, (2) Sikap (3) bakat, (4) minat, dan (5) motivasi.
2). Faktor eksternal anak, meliputi:
a. Faktor lingkungan social, seperti para guru, sifat para guru, staf adminitrasi dan teman-teman sekelas.
b. Faktor lingkungan non-sosial, seperti sarana dan prasarana sekolah/belajar, letaknya rumah tempat tinggal keluarga, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan anak.
c. Faktor pendekatan belajar, yaitu cara guru mengajar guru, maupun metode, model dan media pembelajaran yang digunakan.
Faktor lain yang juga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa disebut sebagai hambatan/kesulitan belajar akibat kondisi keluarga yang kurang kondusif. Salah satu faktor yang dapat diintrvensi oleh guru adalah faktor pendekatan belajar, contohnya dengan memberikan model-model pembelajaran yang sesuai dengan materi, dan melibatkan siswa secara langsung, yaitu misalnya dengan mengadakan diskusi kelompok dalam kelas.
0 komentar:
Posting Komentar