Andhina Zubir: Ujian Tengah Semester (MID) Pengembangan Sistem Pembelajaran membuat proposal pelatihan

UJIAN TENGAH SEMESTER

PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN

Mata Kuliah : Pengembangan Sistem Pembelajaran

Nama : Andhina Fitrianita Putri

NIM : 06032681318008

Semester/Kelas : II / Reguler Pagi

Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Fuad Abd. Rachman, M. Pd.

Dr. L. R. Retno Susanti, M. Hum.

PELATIHAN TARI MERAJUT NUSANTARA UNTUK MAHASISWA SENDRATASIK DALAM PEMBUKAAN FESTIVAL TARI MELAYU NUSANTARA

Latar Belakang

Sehubungan akan diadakannya Festival Tari Melayu Nusantara yang akan dilaksanakan di kota

Palembang pada tangal 3 April 2014, maka Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Selatan akan mengadakan pelatihan tari untuk pembukaan Festival Tari Melayu Nusantara tersebut. Maka dari itu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Selatan bekerja sama dengan Program Studi Sendratasik Universitas Pelita Harapan di kota Palembang untuk menyediakan para mahasiswi untuk ikut serta dalam pembukaan Festival Tari Melayu Nusantara dengan menarikan tari Merajut Nusantara.

Dalam pelatihan tersebut, proses pembelajaran akan menggunakan model pembelajaran secara tatap muka dengan metode ceramah, demonstrasi, dan praktikum . Model Pembelajaran secara tatap muka di dalam kelas adalah bentuk transfer ilmu pengetahuan yang difasilitasi oleh pendidik, dan diikuti oleh peserta didik dalam suatu periode waktu yang sudah ditetapkan berdasarkan kurikulum tertentu menggunakan metode pembelajaran dan sarana pendidikan yang ada sehingga proses transfer ilmu pengetahuan akan lebih efektif karena jika terjadi kesulitan memahami suatu konsep yang dijelaskan, peserta didik dapat langsung memperoleh penjelasan dari fasilitator yang mendampinginya. Dapat dipastikan bahwa model pembelajaran tatap muka ini tidak dapat digantikan oleh model pembelajaran apapun, walaupun bukan berarti pembelajaran tatap muka ini tidak memiliki kelemahan.

Adapun kelemahan proses tatap muka ini adalah dengan jangka waktu yang pendek yang seakan-akan proses transfer ilmu akan dibatasi oleh ruang dan waktu dan sangat bergantung pada instruktur tari sebagai fasilitator sehingga sebgaiman mestinya pada waktu yang ditentukan para mahasiswa harus sudah menguasai dengan baik Tari Merajut Nusantara.

Analisis Kebutuhan

Festival Tari Melayu Nusantara merupakan sebuah ajang kompetisi tari melayu nusantara yang diadakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Selatan untuk mempererat tali silaturahmi serta rasa persatuan dan kesatuan antar provinsi yang ada di Indonesia, sehingga tari melayu yang ada di seluruh Indonesia tetap terjaga dan dilestarikan dengan baik.

Untuk mengawali sekaligus memeriahkan ajang tersebut maka diadakanlah pelatihan tari dalam rangka penyambutan dan pembukaan festival tersebut. Sehingga Sumatera Selatan sebagai tuan rumah Festival Tari Melayu Nusantara juga dapat menampilkan pertunjukkan tari yang menggabungkan seluruh ragam tari dari sabang hingga marauke sebagai perwakilan dari seluruh Indonesia dalam hal ini akan diambil beberapa bagian wilayah yaitu ragam gerak tari Indonesia Barat, ragam gerak Indonesia tengah dan ragam gerak Indonesia Timur. Tentunya hal ini juga sebagai promosi kesenian tari Sumatera Selatan yang mana Sumatera Selatan juga memiliki seniman-seniman tari berbakat dan professional.

Untuk dapat mencapai profesionalitas sebagai seniman tari maka mahasiswi jurusan kesenian program studi sendratasik dikerahkan untuk ikut serta dalam pelatihan singkat Tari Merajut Nusantara.

Tujuan

Tujuan pelatihan ini adalah agar mahasiswi program studi sendratasik dapat menguasai dan menampilkan Tari Merajut Nusantara dengan baik dan indah sehingga pertunjukkan tari tersebut dapat memukau hati para tamu undangan dan penonton yang datang.

Untuk mencapai tujuan pelatihan tersebut masing-masing instruktur tari diharapkan memiliki karakteristik kemampuan sebagai berikut.

a. Mampu menjelaskan konsep Tari Merajut Nusantara dalam pelatihan.

b. Mampu mendemonstrasikan seluruh ragam gerak Tari Merajut Nusantara dengan baik.

c. Mampu merancang komposisi Tari Merajut Nusantara dengan baik,

Sasaran

Sasaran kegiatan pelatihan ini adalah sebanyak 20 orang mahasiswi program studi sendratasik. Dengan 2 orang instruktur tari.

Persyaratan

Peserta yang akan mengikuti pelatihan ini adalah mahasiswi sendratasik dengan persyaratan sebagai berikut :

a. Mampu menarikan tari dasar melayu.

b. Memiliki postur tubuh proporsional.

c. Usian maksimum 25 tahun.

d. Merupakan Mahasiswi prodi sendratasik secara aktif.

Desain Instruksional

Perilaku Umum

Memperagakan jenis karya seni Tari Merajut Nusantara.

Perilaku Khusus

a. Melakukan olah tubuh

b. Mengamati demonstrasi Tari Merajut Nusantara.

c. Menirukan gerak Tari Merajut Nusantara.

d. Memperagakan gerak Tari Merajut Nusantara.

Mengidentifikasi Perilaku dan Karakteristik Awal Siswa

Berdasarkan analisis hasil tanya jawab di atas dapat disimpulkan bahwa materi yang perlu diajarkan kepada peserta adalah:

a. Menirukan gerak Tari Merajut Nusantara

b. Memperagakan gerak Tari Merajut Nusantara

Perumusan Tujuan Instruksional Khusus

Tabel 1. Penentuan

*Audience*	*Behaviour*	*Condition*	*Degree*
Mahasiswi prodi Sendratasik	Menirukan gerak Tari Merajut Nusantara	Demonstrasi Tari Merajut Nusantara oleh instruktur tari	100% Benar

*Audience*	*Behaviour*	*Condition*	*Degree*
Mahasiswi prodi Sendratasik	Memperagakan gerak Tari Merajut Nusantara	Demonstrasi Tari Merajut Nusantara oleh instruktur tari	100% Benar

* 100% benar adalah kriteria yang diperoleh dari ketepatan siswa dalam meniru dan memeragakan gerak Tari Merajut Nusantara.

Berdasarkan tabel di atas, dapat ditentukan tujuan instruksional khusus untuk perilaku khusus memeragakan gerak Tari Merajut Nusantara.

1) Jika diberikan demonstrasi Tari Merajut Nusantara peserta dapat menirukan gerak Tari Merajut Nusantara.

2) Jika diberikan demonstrasi Tari Merajut Nusantara peserta dapat memperagakan gerak Tari Merajut Nusantara.

Menentukan Tes Acuan Patokan

Tujuan tes ini untuk memberikan umpan balik bagi peserta tentang hasil latihan peserta dalam tahap proses belajarnya.

Tabel 2. Tabel Spesifikasi

No	Daftar Perilaku	Bobot Perilaku	Jenis Tes	Jumlah
1	Menirukan gerak Tari Merajut Nusantara.	100 %	Praktik	1 soal
2	Memperagakan gerak Tari Merajut Nusantara.	100 %	Praktik	1 soal

No	TIK	Butir Soal	Petunjuk	Kunci Jawaban	Skor
1	Jika diberikan demonstrasi Tari Merajut Nusantara peserta dapat menirukan gerak Tari Merajut Nusantara.	Tirukanlah gerak Tari Merajut Nusantara.	Praktikkan gerak Tari Merajut Nusantara.	· Penghafalan Ragam gerak 1. · Penghafalan Ragam gerak 2. · Penghafalan Ragam gerak 3. · Penghafalan Ragam gerak 4. · Penghafalan Ragam gerak 5. · Penghafalan Ragam gerak 6. · Penghafalan Ragam gerak 7. · Penghafalan Ragam gerak 8. · Penghafalan Ragam gerak 9. · Penghafalan Ragam gerak 10.	10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
22	Jika diberikan demonstrasi Tari Merajut Nusantara peserta dapat memperagakan gerak Tari Merajut Nusantara.	Peragakan gerak Tari Merajut Nusantara.	Praktikkan gerak Tari Merajut Nusantara.	· Penghafalan Ragam gerak 1. · Penghafalan Ragam gerak 2. · Penghafalan Ragam gerak 3. · Penghafalan Ragam gerak 4. · Penghafalan Ragam gerak 5. · Penghafalan Ragam gerak 6. · Penghafalan Ragam gerak 7. · Penghafalan Ragam gerak 8. · Penghafalan Ragam gerak 9. · Penghafalan Ragam gerak 10.	10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Metode

Adapun metode yang digunakan dalam strategi instruksional pada mahasiswi peserta pelatihan Tari Merajut Nusantara adalah sebagai berikut.

a. Metode Ceramah (Lecture)

Metode ceramah berbentuk peserta didik dan biasanya diikuti dengan tanya jawab tentang isi pelajaran yang belum jelas.

Metode ini tepat diterapkan bila:

· Kegiatan instruksional baru dimulai.

· Waktu terbatas, sedangkan informasi yang akan disampaikan banyak.

· Jumlah pengajar sedikit dan jumlah peserta didik banyak.

Beberapa kelebihan metode ceramah adalah :

· Guru mudah menguasai kelas.

· Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar.

· Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.

· Mudah dilaksanakan.

Beberapa keterbatasan metode ceramah adalah :

Partisipasi peserta didik rendah (membuat siswa pasif).
Kemajuan peserta didik sulit dipantau.
Perhatian dan minat peserta didik tidak dapat dipantau.

b. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi mengambil bentuk sebagai contoh pelaksanaan suatu keterampilan atau proses kegiatan. Penggunaan metode ini mensyaratkan adanya suatu keahlian untuk mendemonstrasikan penggunaan alat atau melaksanakan kegiatan tertentu seperti kegiaatan sesungguhnya. Keahlian mendemonstrasikan tersebut harus dimiliki oleh dosen atau orang lain yang dipilih oleh dosen. Setelah demonstrasi, peserta didik diberi kesempatan melakukan latihan ketrampilan atau proses yang sama dibawah supervise pengajar.

c. Metode Praktikum

Metode praktikum berbentuk pemberian tugaskepada peserta didik untuk mneyelesaikan suatu proyek dengan berpraktik dan menggunakan instrumen tertentu.

Media dan Alat Instruksional

Media yang digunakan dalam krgiatan instruksional beraneka ragam. Dalam pemilihan media dan alat, pendesain instruksional mungkin dapat mengidentifikasi beberapa media yang sesuai untuk tujuan instruksinal tertentu. Langkah selanjutnya adalah memilih salah satu atau dua media diantaranya atas dasar berbagai pertimbangan sebagai berikut.

a. Biaya yang kebih murah, baik pada saat pembelian maupun pemeliharaan.

b. Kesesuaian dengan dengan metode instruksional.

c. Kesesuaian dengan karakter peserta didik.

d. Pertimbangan praktis (kemudahan untuk dipindahkan, kesesuaian dengan fasilitas yang ada di kelas, keamanan penggunaannya, daya tahannya dan kemudahan perbaikannya).

e. Ketersediaan media dan alat tersebut berikut suku cadangnya di pasaran serta ketersediaannya bagi peserta didik.

Maka dari itu media yang digunakan dalam pencapaian tujuan pembelajaran pada mahasiswi peserta pelatihan Tari Merajut Nusantara adalah media demonstrasi sehingga peserta dapat belajar belajar menyajikan keterampilan atau persepsi gerak. Sehingga dapat menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara peserta dengan instruktur tari sebagai sumber belajar.

Pengembangan Strategi Instruksional

a. Strategi Instruksional 1